-
EX KETUA-KETUA PB PMII
mereka adalah para mantan Ketua PB PMII dari tahun 17 april 1960- 17 april 2014
-
FOTO MAPABA
foto sesudah pengukuhan MAPABA (masa penerimaan anggota baru)
-
IKA PMII LAMPUNG
IKA PMII merupakan ikatan alumni pergerakan mahasiswa islam indonesia lampung
-
-
WANITA-WANITA PERKASA
Wanita-wanitah tangguh yang selalu melakukan perlawanan
-
MAPABA
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU 2017
Senin, 21 Desember 2015
Minggu, 20 Desember 2015
Dokumentasi MAPABA Z.A.Pagar Alam
Sambutan Ketua PMII Cabang Bandar Lampung
Pemateri mengenai Keorganisasian PMII
Kebersamaan di PMII
Makan Bersama
Saat Bai'at
Foto Bersama
MAPABA GABUNGAN Z.A. PAGAR ALAM BANDAR LAMPUNG
Bandar lampung – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Z.A.Pagar Alam yang di ketuai oleh Pengurus komisariat (PK) Darmajaya
melaksanakan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) yang di mulai pada 19 – 20
Desember 2015. Kegiatan dilaksanakan di gedung kantor PW NU Lampung, Jl. Cut
Meutia Telukbetung Utara, Bandar Lampung, yang di ikuti, Darmajaya,DCC
,UMITRA, serta delegasi dari STKIP-PGRI Rinciannya,
perempuan 10 orang dan laki-laki 15 orang. (21/12/15)
“Mapaba merupakan masa pengenalan mahasiswa yang
bergabung dalam organisasi ini, diharapkan dapat mencetak kader-kader PMII yang
militan dan progresif, namun juga memiliki kecerdasan intelektual dan
berkarakter untuk membangun komisaritnya. Sebagai organisasi kemahasiswaan yang
besar, PMII terus menciptakan kader potensial dengan semangat tinggi dalam
menjalankan perannya sebagai insan intelegensia,” ujar Ketua PK.
Darmajaya,Sahabat Aan Muslimin.
Dia mengatakan, Mapaba merupakan proses awal
mahasiswa berproses di PMII sehingga kedepannya bisa menggerakkan elan vital
sebagai agent of change (Agen Perubahan) dan agent of social control (agen
pengawasan sosial).
Ketua PC PMII Bandar Lampung,Sahabat
Muhar Efendi mengatakan, sebagai organisasi kemahasiswaan yang lahir dari rahim
Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan dapat mentransformasikan nilai-nilai Islam
ahlussunnah wal jamaah.
“Berproses di PMII tidak ada kata selesai, sampai kapanpun nilai-nilai PMII terus diimplementasikan,” ujarnya.(Pk Darmajaya)
“Berproses di PMII tidak ada kata selesai, sampai kapanpun nilai-nilai PMII terus diimplementasikan,” ujarnya.(Pk Darmajaya)
Kamis, 17 Desember 2015
MASA PENERIMAAN ANGGOTA BARU (MAPABA) PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESI(PMII)
Sekilas tentang MAPABA ..
Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) adalah fase orientasi dan penegenalan awal PMII kepada mahasiswa baru dalam rangka rekrutmen mahasiswa untuk menjadi anggota PMII. MAPABA merupakan tahap pertama dalam jenjang pengkaderan formal PMII. Karena di PMII sendiri terdiri dari beberapa tahap pengkaderan dan salah satunya adalah MAPABA.
PERSIAPAN MAPABA BERSAMA PMII Z.A PAGAR ALAM
Bandar Lampung - Setelah perencanaan selama sebulan lebih, akhirnya masa penerimaan anggota baru Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dilaksanakan pada hari Sabtu dan minggu (19-20 /12/2015).
Pasalnya kegiatan yang merupakan orientasi terhadap anggota baru perihal seluk-beluk PMII itu akan dilaksanakan di PW NU LAMPUNG . Berdasarkan pada data yang telah diterima PMII hingga selasa (18/12/2015), telah terdaftar 45 mahasiswa calon anggota PMII yang berasal dari kampus UMItra, DCC,Darmajaya,Ubl,Teknokrat.
"kata sahabat Tama selaku ketuplak pelaksan.
selain itu, Sebagai satu-satunya organisasi kaderisasi eksternal kampus, harapan dari diadakannya MAPABA ini adalah "sebagai proses pembelajaran bagi kader baru untuk memimpin sebuah kegiatan formal di PMII selain penambahan jumlah anggota sebagai kelengkapan struktural nantinya. Di samping itu pula, ini merupakan peluang dimana antusiasme mahasiswa angkatan baru masih cukup tinggi untuk ikut serta dalam organisasi eksternal kampus, PMII," kata sahabat Aan Muslimin selaku ketua komisariat
Senin, 30 November 2015
Rabu, 05 Agustus 2015
KEDUSTAAN DALAM PACARAN
Jika tidak percaya, tanyakan pada yang menjalani pacaran, yang ada hanyalah kedustaan.
Ketika masa-masa pacaran, si kekasih akan selalu berdandan cantik di hadapan pacarnya, berkata lemah lembut, bersenyum manis dan belang jeleknya ditutup-tutupi. Yang pacaran akan merasa tidak pede jika nampak sesuatu yang jelek dari dirinya. Kalau dikatakan pacaran sebagai jalan untuk mengenal pasangan sebelum nikah, kenyataanya penjajakan tersebut jauh berbeda dengan saat telah menikah. Saat telah menikah, satu sama lain tidak mesti berpenampilan cantik atau ganteng saat di rumah. Tidak mesti pula terus-terusan bertemu dalam keadaan harum atau wangi. Bahkan dalam pernikahan ada pasangan yang berkata kasar yang hal ini tidak dijumpai saat pacaran dahulu.
Padahal Islam sudah memberi jalan bahwa mengenali pasangan bisa dari empat hal: (1) kecantikan, (2) martabat (keturunan), (3) kekayaan atau (4) baik atau tidak agamanya. Dari Abu Hurairah, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi”. (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1446). Mengenal calon pasangan sudah cukup lewat empat hal tersebut. Keempat hal tadi bisa diketahui dari keluarga dekat atau dari teman dekat si pasangan. Jadi, tidak mesti lewat lisan si pasangan secara langsung.
Jika sudah ada cara yang Islam gariskan, masihkah mencari cara lain untuk mengenal pasangan? Lantas apa mesti mengenal calon pasangan lewat pacaran?
Ketahuilah bahwa nikah adalah tanda ingin serius, sedangkan pacaran hanya ingin terus dipermainkan. Jangan heran jika ada yang sudah pacaran bertahun-tahun, namun pernikahan mereka tidak sampai setahun jadi bubar.
Coba lihat saja para sahabat Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, tidak pernah menempuh jalan pacaran ketika mencari pasangan. Sekali ta’aruf, merasa cocok, sudah langsung menuju pelaminan. Tidak seperti para pemuda saat ini yang menjalani pacaran hingga 10 tahun untuk bisa saling mengenal lebih dalam. Padahal para sahabat adalah sebaik-baik generasi sepeninggal Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang mesti dicontoh. Lihat saja apa yang terjadi ketika Fathimah dinikahi ‘Ali bin Abi Tholib atau Ruqoyyah yang dinikahi sahabat mulia ‘Utsman bin ‘Affan, mereka tidak melewati proses penjajakan pacaran. Imam Ahmad berkata dalam Ushulus Sunnah, “Hendaklah kita berpegang teguh dengan ajaran para sahabat -radhiyallahu ‘anhum- serta mengikuti ajaran mereka.”
Lihat pula si mbah kita dahulu. Mereka juga tidak mengenali calon pasangan mereka dengan pacaran. Akan tetapi, keluarga mereka tetap langgeng dan punya banyak keturunan.
So … Apa gunanya pacaran? Jika Anda ingin dikelabui terus-terusan, maka monggo itu pilihan Anda dan akhirnya Anda yang tanggung sendiri akibatnya.
Semoga Allah beri taufik dan hidayah.
Sumber :http://pmiirayonaddakhil.blogspot.com/2014/02/kedustaan-dalam-pacaran.html
Jumat, 13 Maret 2015
Sejarah dan Tujuan PMII
A. Sejarah PMII
Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang
terus bercita-cita mewujudkan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. Lahirnya PMII tentu tidak berjalan mulus,
banyak sekali hambatan dan rintangan. Hasrat mendirikan organisasi NU sudah
lama bergolak, namun pihak NU belum memberikan green light. Belum
menganggap perlu adanya organisasi tersendiri untuk mewadahi anak-anak NU yang
belajar di perguruan tinggi. melihat fenomena yang ini, keinginan intelektual-intelektual
muda itu tak pernah kendur, bahkan semakin berkobar-kobar dari
kampus ke kampus. hal ini bisa dimengerti karena kondisi sosial politik pada
dasawarsa 50-an memang sangat memungkinkan untuk lahirnya organisasi baru.
Banyak organisasi Mahasiswa bermunculan dibawah naungan payung
induknya. Misalkan saja HMI yang dekat dengan Masyumi, SEMI dengan PSII,
KMI dengan PERTI, IMM dengan Muhammadiyah dan Himmah yang bernaung dibawah
Al-Washliyah.
Hal yang wajar
jika intelektual-intelektual muda NU ingin mendirikan wadah tersendiri dan
bernaung dibawah panji bintang sembilan, dan benar keinginan itu diwujudkan di
Jakarta pada bulan Desember 1955, berdirilah Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama
(IMANU) yang dipelopori oleh Wa'il Harits Sugianto. Sedangkan di Surakarta
berdiri KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama) yang dipelopori oleh Mustahal
Ahmad. Namun keberadaan kedua organisasi mahasiswa tersebut tidak direstui bahkan
ditentang oleh Pimpinan Pusat IPNU dan PBNU dengan alasan IPNU baru saja
berdiri dua tahun sebelumnya yakni tanggal 24 Februari 1954 di Semarang. IPNU
punya kekhawatiran jika IMANU dan KMNU akan memperlemah eksistensi IPNU. Jadi
keberatan NU bukan terletak pada prinsip berdirinya IMANU dan KMNU, tetapi
lebih pada pertimbangan waktu, pembagian tugas dan efektifitas organisasi. Oleh
karenanya, sampai pada konggres IPNU yang ke-2 (awal 1957 di pekalongan) dan
ke-3 (akhir 1958 di Cirebon). NU belum memandang perlu adanya wadah tersendiri
bagi mahasiswa NU. Namun kecenderungan ini sudah mulai diantisipasi dalam
bentuk kelonggaran menambah Departemen Perguruan Tinggi dalam kestrukturan
organisasi IPNU.
Disamping latar
belakang lahirnya PMII seperti diatas, pada waktu itu intelektual muda NU yang
ada di organisasi lain seperti HMI merasa tidak puas atas pola gerak HMI.
Mahasiswa NU menganggap bahwa HMI sudah berpihak pada salah satu golongan yang
kemudian ditengarai bahwa HMI adalah anderbow partai Masyumi,
sehinggga mahasiswa NU di HMI juga mencari alternatif lain. Senada denga
pendapat Deliar Nur (1987), beliau mengatakan bahwa PMII merupakan cermin
ketidakpuasan sebagian mahasiswa muslim terhadap HMI, yang dianggap bahwa HMI
dekat dengan golongan modernis (Muhammadiyah) dan dalam urusan politik lebih
dekat dengan Masyumi.
Berdasarkan
permasalahan di atas dapat ditarik benang merah atau pokok-pokok pikiran dari
makna dari kelahiran PMII: 1) Bahwa PMII lahir karena ketidakmampuan Departemen
Perguruan Tinggi IPNU dalam menampung aspirasi anak muda NU di Perguruan
Tinggi. 2) PMII lahir dari rekayasa politik sekelompok mahasiswa muslim (NU)
untuk mengembangkan kelembagaan politik menjadi underbow NU
dalam upaya merealisasikan aspirasi politiknya. 3) PMII lahir dalam rangka
mengembangkan paham Ahlussunah Waljama`ah dikalangan
mahasiswa. 4) PMII lahir dari ketidakpuasan mahasiswa NU yang saat itu ada di
HMI, karena HMI tidak lagi mempresentasikan paham mereka (Mahasiswa NU) dan nota
bene HMI adalahunderbouw MASYUMI. 5) Bahwa lahirnya PMII
merupakan wujud kebebasan berpikir, artinya sebagai mahasiswa harus menyadari
sikap menentukan kehendak sendiri atas dasar pilihan sikap dan idealisme yang
dianutnya. Dengan demikian ide dasar pendirian PMII adalah murni dari
intelektual-intelektual muda NU sendiri bahwa harus bernaung dibawah
panji NU itu bukan berarti sekedar pertimbangan praktis semata, misalnya karena
kondisi pada saat itu yang memang nyaris menciptakan iklim dependensi sebagai
suatu kemutlakan. Tetapi, keterikatan PMII kepada NU memang sudah terbentuk dan
sengaja dibangun atas dasar kesamaan nilai, kultur, akidah, cita-cita dan
bahkan pola berpikir, bertindak dan berperilaku.
Konferensi Besar
IPNU (14-16 Maret 1960 di kaliurang), disepakati untuk mendirikan wadah
tersendiri bagi mahsiswa NU, yang disambut dengan berkumpulnya tokoh-tokoh
mahasiswa NU yang tergabung dalam IPNU, keputusan penunjukan tim perumus
pendirian organisasi yang terdiri dari 13 tokoh mahasiswa NU.Mereka adalah:
1. Khalid
Mawardi (Jakarta)
2. M.
Said Budairy (Jakarta)
3. M.
Sobich Ubaid (Jakarta)
4. Makmun
Syukri (Bandung)
5. Hilman
(Bandung)
6. Ismail
Makki (Yogyakarta)
7. Munsif
Nakhrowi (Yogyakarta)
8. Nuril
Huda Suaidi (Surakarta)
9. Laily
Mansyur (Surakarta)
10. Abd.
Wahhab Jaelani (Semarang)
11. Hizbulloh
Huda (Surabaya)
12. M.
Kholid Narbuko (Malang)
13. Ahmad
Hussein (Makassar)
Kemudian
dalam sebuah musyawarah selama tiga hari (14-16 April 1960) di Taman Pendidikan
Putri Khadijah (Sekarang UNSURI) Surabaya. Dengan semangat membara, mereka membahas nama dan
bentuk organisasi yang telah lama mereka idam-idamkan. Kemudian organisasi itu
diberi nama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Musyawarah juga
menghasilkan susunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi serta
memilih dan menetapkan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, M. Khalid
Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum. Ketiga
orang tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun kelengkapan
kepengurusan PB PMII. Adapun PMII dideklarasikan secara resmi pada tanggal 17
April 1960 masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Syawwal 1379 Hijriyah.
Setelah
berdirinya, PMII harus mengakui dengan tetap berpegang teguh pada sikap
Dependensi timbul berbagai pertimbangan menguntungkan atau tidak dalam bersikap
dan berperilaku untuk sebuah kebebasan menentukan nasib sendiri. Oleh karena
itu haruslah diakui, bahwa peristiwa besar dalam sejarah PMII adalah ketika
dipergunakannya istilah Independent dalam deklarasi Murnajati tanggal 14 Juli
1972 di Malang dalam MUBES III PMII, seolah telah terjadi pembelahan diri anak
ragil NU dari induknya. Sejauh pertimbangan-pertimbangan yang terekam dalam
dokumen historis, sikap independensi itu tidak lebih dari dari proses
pendewasaan.
Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai generasi muda bangsa yang ingin lebih
eksis dimata masyarakat bangsanya. Ini terlihat jelas dari tiga butir
pertimbangan yang melatar belakangi sikap independensi PMII tersebut. Pertama,
PMII melihat pembangunan dan pembaharuan mutlak memerlukan insan-insan
Indonesia yang berbudi luhur, taqwa kepada Allah SWT, berilmu dan cakap serta
tanggung jawab, bagi keberhasilan pembangunan yang dapat dinikmati secara
merata oleh seluruh rakyat. Kedua, PMII selaku generasi muda indonesia sadar
akan perannya untuk ikut serta bertanggungjawab, bagi keberhasilan pembangunan
yang dapat dinikmati secar merata oleh seluruh rakyat. Ketiga, bahwa perjuangan
PMII yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan idealisme sesuai
deklarasi tawangmangu, menuntut berkembangnya sifat-sifat kreatif, keterbukaan
dalam sikap, dan pembinaan rasa tanggungjawab. Berdasarkan pertimbangan itulah,
PMII menyatakan diri sebagai organisasi Independent, tidak terikat baik sikap
maupun tindakan kepada siapapun, dan hanya komitmen terhadap perjuangan
organisasi dan cita-cita perjuangan nasional yang berlandaskan Pancasila.
B. Tujuan
PMII
PMII bertujuan
untuk mendidik kader-kader bangsa dan membentuk pribadi muslim Indonesia yang
bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, terampil, cerdas dan siap
mengamalkan ilmu pengetahuannya dengan penuh tanggung jawab. PMII dalam sejarahnya merupakan
pelopor, pembaharu dan pengemban amanat intelektual dalam meningkatkan harkat
martabat bangsa Indonesia.
C. Makna
Filosofis PMII
Nama PMII disusun
dari empat kata yaitu “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia”. Makna
“Pergerakan” yang dikandung dalam PMII adalah dinamika dari hamba
(makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi
positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan
organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan
potensi Ketuhanan dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu
berada di dalam kualitas kekhalifahannya.
Pengertian “Mahasiswa”
adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai
identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai
insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas
mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial
kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun
sebagai warga bangsa dan negara. “Islam” yang terkandung dalam PMII
adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah
waljama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara
proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap,
dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan
integratif.
Islam terbuka,
progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka,
menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat,
karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan
yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
Sedangkan pengertian “Indonesia” yang terkandung di dalam PMII
adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan
ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 1945 dengan kesadaran kesatuan dan
keutuhan bangsa dan negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke yang
diikat dengan kesadaran wawasan nusantara.
Sebagai sebuah
organisasi islam, PMII berpandangan bahwa nilai-nilai keislaman (religionitas)
dan keindonesiaan (nation state) merupakan perwujudan kesadaran seagai
insan muslim Indonesia. Sedangkan kerangka keagamaan berdasarkan atas nilai
keadilan, kebenaran, toleransi, moderat dan kemanusiaan.PMII dirancang
sebagai organ/instrumen perubahan sosial (social change). Secara individual, PMII menawarkan
Liberasi dari segala hegemoni dan dominasi ideologi, Ide maupun gagasan. Secara
kelembagaan, PMII adalah barisan intelektual muda yang menawarkan beragam
format gerakan mulai dari keislaman, kebudayaan pers, wacana, ekonomi, hingga
gerakan massa. PMII
cukup mewadahi pluralitas potensi, minat dan kecenderungan otentitas individu. Ingat,
masuk menjadi anggota PMII harus dilatarbelakangi dengan sebuah kesadaran
sosial dan bukan sekedar untuk membunuh waktu.
Profil
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)adalah organ ekstra kampus sebagai wahana bagi mahasiswa yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama, menjadikan Ahlussunnah waljamaah sebagai manhajul fikr dan pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia.
PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris).
Latar belakang pembentukan PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:
1. Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
2. Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
3. Pisahnya NU dari Masyumi.
4. Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang tergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
5. Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang nota bene HMI adalah underbouw-nya.
Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-mahsiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari kalangan mahsiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah.
PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris).
Latar belakang pembentukan PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:
1. Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
2. Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
3. Pisahnya NU dari Masyumi.
4. Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang tergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
5. Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang nota bene HMI adalah underbouw-nya.
Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-mahsiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari kalangan mahsiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Jumat, 06 Maret 2015
Search
Jam
Unordered List
ISKANDAR ORLANDO

Alumni PMII

Berlangganan iklan

Sponsor
Popular Posts
-
(PMIIDARMAJAYA) - Selasa, 21 April 2019 kopri pmii darmajaya melakukan pembagian masker kepada masyarakat sekitar bandar lampung, mengi...
-
P engurus pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Darmajaya Bandar Lampung . Mengucapan Selamat atas terpilihnya sahabati Intan...
-
Sekilas tentang MAPABA .. Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) adalah fase orientasi dan penegenalan awal PMII kepada mahasiswa bar...
-
Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Persiapan Komputer Komisariat IIB Darmajaya telah melangsungkan Rapat Tahuna...
-
Dalam rangka pengkaderan formal tingkat kedua setelah Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA). Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesi...
-
Bandar Lampung - Setelah perencanaan selama sebulan lebih, akhirnya masa penerimaan anggota baru Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia d...
-
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Komputer Komisariat IIB Darmajaya Menyelenggarakan agenda Gerakan Reboisasi Bumi, De...
-
Berawal dari seruan demi seruan yg kita tidak pernah menyalahkan bahkan menolak ajakan dari pemerintah untuk melakukan; social distan...
-
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya masa khdimat 2019-2020 mengge...
-
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ekonomi dan Bisnis Komisariat IIB Darmajaya telah menyelenggarakan pelantikan ...